Sejumlah Rumah Warga Desa Romnus Maluku Roboh Akibat Gempa M 7,5

Warga Desa Romnus, Kecamatan Wallabobar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, terdampak gempa berkekuatan magnitudo 7,5.

Sedikitnya, tujuh rumah mengalami kerusakan akibat gempa yang melanda wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, Selasa (10/1) dini hari.

Dari tujuh rumah itu, empat di antaranya mengalami rusak ringan, sementara tiga lainnya rusak berat.

Rumah warga yang menjadi korban gempa itu masing-masing milik Samuel Keliduan (28), Timatius Wetir (30), Merry Tery (70), Metanfanuan (73), Lamber Talutu (40), Isakh Maiseka (31), dan Akila Maiseka (70).

Sementara itu, di titik lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mencatat kerusakan rumah dan bangunan di Desa Watwey Kecamatan Dawelor Dawera, Maluku Barat Daya.

"BNPB menerima laporan visual kerusakan rumah dan bangunan masyarakat akibat gempa M 7,6 (BMKG mencatat gempa M 7,5) di Maluku Barat Daya," kata Plt. Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis.

Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,37° Lintang Selatan (LS) ; 130,23° Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 km arah barat laut Maluku Tenggara Barat, Maluku pada kedalaman 130 km.

BMKG menyimpulkan gempa tersebut terjadi akibat aktivitas subduksi di Laut Banda dan berdasarkan hiposenter gempa tergolong kategori menengah dengan mekanisme gempa berupa pergerakan naik (thrust fault).

BMKG secara resmi telah mengakhiri peringatan dini tsunami akibat gempa bumi dengan magnitudo 7,5 di pantai utara Maluku Barat Daya yang terjadi pukul 00.47 WIB.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual, di Jakarta, Selasa, peringatan dini tsunami diakhiri berdasarkan proses permodelan dan pengamatan pada area yang terdampak oleh gempa.

"Setelah dua jam dikeluarkannya peringatan dini tsunami, maka BMKG mengakhiri peringatan dini tersebut. Namun kami tegaskan bahwa peringatan ini bukan dicabut, hanya diakhiri. Kami imbau agar masyarakat tetap waspada dan tetap beraktivitas seperti biasa," kata Dwikorita. source

0 Komentar

close