Viral 3 Video Mesum Durasi 10 dan 15 Detik Diperankan Wanita Muda

Tiga video mesum sempat beredar dan viral di media sosial. Dalam video yang beredar, wajah pemeran wanita dalam video mesum tersebut tampak begitu jelas. Sementara wajah pemeran pria tidak terlihat.

Ilustrasi mesum.

Video tersebut merupakan story atau cerita dari sebuah akun Facebook yang diduga milik pemeran. 

Terkait beredarkan video mesum tersebut Satreskrim Polres Tuban, langsung melakukan penyelidikan karena video tersebut diduga dibuat di wilayah hukum setempat.

Adegan tak senonoh pada video mesum tersebut terungkap dari unggahan di story akun Facebook, yang diduga milik pemeran perempuan hingga video tersebut viral di media sosial (medsos).

Pelaku mengunggah tiga adegan, satu video di kamar dengan pasangan durasi sekitar 10 detik. Kemudian dua video di kamar mandi seorang diri, masing-masing durasi sekitar 15 detik. Namun, kini akun pengunggah video mesum tersebut sudah tidak aktif.

Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP M Gananta, menegaskan bahwa pihaknya telah mengantongi sosok pemeran dalam video tersebut. Hal itu berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh tim penyidik.

“Data kedua pemeran sudah termonitor,” ungkapnya, Senin (2/1/2023).

Dia menjelaskan, berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, kedua pemeran tidak tinggal di Tuban, melainkan tinggal di Kota Surabaya.

Kini kasus tersebut sedang didalami, terkait pelanggaran tindak pidana, motif dan lain-lain. “Pelaku warga Tuban dan saat ini tinggal di Surabaya, masih dilakukan pendalaman terkait kasus tersebut,” jelasnya.

Tersebarnya video tersebut sangat disayangkan Warganet, karena diunggah di laman Facebook bisa diakses banyak orang.

“Tahunya dari WhatsApp, saya kira itu tidak pantas kalau sampai dibuat di story Facebook,” ujar Khoirul, Senin (2/1/2023).

Khoirul menilai, kalau video bugil dibuat story maka siapa saja bisa melihatnya, sehingga juga berbahaya bagi anak kecil yang melihat.

Ia berharap kasus video asusila semacam itu tidak ada lagi, sehingga tidak meracuni masyarakatnya terutama anak-anak.

“Harapannya itu yang terakhir, jangan ada lagi,” pungkasnya. source

0 Komentar

close