Viral Sopir Suzuki Jimny Lepas Pelat Dinas TNI Untuk Isi Pertalite

Viral video yang memperlihatkan kendaraan Suzuki Jimny dengan plat dinas TNI AD 90186-32 mengisi bahan bakar bersubsidi, pertalite di SPBU rest area dekat exit tol Jatiwaringin, Jakarta Timur. 

Petugas SPBU pun menolak memberikan pertalite kepada kendaraan tersebut, karena secara aturan kendaraan dinas tidak diperbolehkan memakai BBM subsidi.

Sang pengendara yang memakai baju putih bergaris hitam kemudian turun dari kendaraan dan melepas plat nomor dinasnya. Diganti dengan plat pribadi dengan nomor D 1585 XGR. Penggantian ini bertujuan agar pengemudi bisa mengisi BBM bersubsidi. 

Setelah ditelusuri, plat dinas kendaraan tersebut milik Mayjen TNI (Purn) Mindarto yang pernah bertugas di Pusat Persenjataan Kavaleri (Pussenkav) Bandung. Kendaraan tersebut saat itu dipakai oleh anaknya, Yonatan Wiliam Pascalis.

Pussenkav pun telah mengambil tindakan tegas dalam perkara ini. Mereka langsung menarik plat dinas tersebut agar tidak lagi digunakan oleh masyarakat sipil. 

Selain itu, plat dinas tersebut diketahui terakhir kali diperpanjang pada 7 Juli 2020. Masa berlaku nomor tersebut sudah habis sejak Juli 2021 serta tidak lagi diperpanjang karena Mindarto telah memasuki masa pensiun.

“Saat ini plat dinas tersebut sudah ditarik langsung oleh Kasubditpamlatter Sdirum Pussenkav Kolonel Kav Harri Purnomo kemudian diserahkan ke Pomdam III/Slw,” tulis Pussenkav melalui keterangan resminya.

Sementara itu, Yonatan yang mengendarai mobil tersebut kini sudah kembali ke Australia untuk melanjutkan pendidikan. Saat dikonfirmasi, Yonatan mengaku tidak menyadari kendaraan yang dipakainya terpasang plat dinas militer milik orang tuanya. Dia pun tidak memahami tentang aturan maupun mekanisme bahwa kendaraan plat dinas TNI tidak diperbolehkan untuk mengisi BBM bersubsidi.

“Karena hal tersebut yang bersangkutan berinisiatif mengganti plat dinas dengan plat hitam yang ada di dalam kendaraan tersebut,” kata Pussenkav. Oleh karena itu, Yonatan telah membuat video klarifikasi dan permohonan maaf kepada institusi TNI khususnya TNI AD atas kegaduhan tersebut. source

0 Komentar

close