Kiper Turki Ahmet Eyup Turkaslan dan Mantan Pemain Suriah Nader Joukhadar Tewas dalam Gempa Turki

Kiper Ahmet Eyup Turkaslan, 28 tahun, yang bermain untuk klub Divisi 2 Turki, Yeni Malatyaspor, dan mantan pemain internasional Suriah Nader Joukhadar ditemukan tewas akibat gempa Turki. Turkaslan dilaporkan hilang pada Senin lalu. Klub itu mengumumkan Turkaslan ditemukan meninggal, terjebak di bawah reruntuhan gedung yang ambruk akibat gempa berkekuatan 7,7 Magnitudo itu.

Turkaslan melakukan debutnya di papan atas Turki selama bersama Ankaraspor, tetapi sebagian besar kariernya dihabiskan di divisi dua dan tiga liga sepak bola Turki. Mamak Fk adalah klub tempat dia bermain paling banyak yaitu 40 kali diikuti Ankaraspor lebih dari tiga puluh pertandingan selama lebih dari empat musim.

Dia bergabung dengan Yeni Malatyaspor, klub yang bermarkas di Malatya yang dilanda gempa, pada Juli tahun lalu dengan status bebas transfer dari Umraniyespor. Timnya saat ini membagikan foto penjaga gawang tersebut di media sosial dengan pesan belasungkawa berbunyi: “Kami tidak akan melupakanmu, orang yang baik”. 

Pelatihnya, Yilmaz Vural, yang mengonfirmasi kematian kiper tersebut kepada pers Turki. Menurut sang pelatih, tim pencari berhasil menyelamatkan istrinya, tetapi Turkaslan terkubur.

Turkaslan adalah penjaga gawang pilihan kedua saat ini di klub dan telah bermain dalam dua pertandingan musim ini, yang menghasilkan hasil seri dan kemenangan untuk klub yang berbasis di Malatya tersebut. Klub saat ini berada di peringkat bawah divisi dua dan terpaut dua poin dari dasar klasemen.

Turkaslan bukan satu-satunya tokoh sepak bola yang meninggal di wilayah tersebut. Mantan pemain internasional Suriah, Nader Joukhadar, juga ditemukan tewas pada hari sebelumnya. Hingga hari ini, korban tewas akibat gempa yang melanda wilayah Turki dan Suriah telah mencapai lebih dari 7.800 jiwa.

Mantan penyerang berusia 45 tahun yang tampil hingga 15 kali untuk negaranya itu merupakan salah satu pemain bintang tim Suriah yang lolos ke Piala Asia 1996. Pensiun sejak 2008, ia menghabiskan sebagian besar karier profesionalnya dengan klub di Yordania, Al-Faisaly dan Al-Wehdat. Dia juga sempat menjadi pelatih, ketika dia memimpin Shalam Zgharta selama dua bulan pada 2022. 

Tubuh Joukhadar yang tak bernyawa ditemukan di sebelah putranya. Klub Suriah Al-Wathba, tim tempat dia bermain antara 1996 dan 2001, mengeluarkan pernyataan di mana mereka berduka atas apa yang mereka anggap sebagai "kehilangan besar bagi olahraga Suriah". Pernyataan emosional itu juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan teman-temannya. source

0 Komentar

close