4 Hal Membuat Rezeki Seret

Rezeki adalah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat-Nya. Namun, rezeki setiap individu telah diatur secara khusus.

Rezeki tidak hanya diberikan kepada mereka yang senantiasa beriman dan taat kepada Allah, tetapi juga kepada mereka yang lalai dan mengingkari-Nya. Oleh karena itu, tidak semua rezeki yang seseorang peroleh dapat dikategorikan sebagai baik.

Dalam agama Islam, umat Muslim diajarkan untuk mencari rezeki yang halal dan berkah. Hal ini ditegaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 168, yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Artinya: "Hai manusia, makanlah dari apa yang terdapat di bumi, yang halal dan baik, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu."

Dalam buku "Minhajul Muslimah" karya Syafii Masykur, rezeki halal adalah rezeki yang diperoleh melalui cara yang baik yang dihalalkan oleh Allah dan Rasulullah SAW. Sebaliknya, rezeki yang mendatangkan azab disebut sebagai istidraj.

Allah juga menjelaskan tentang istidraj dalam Al-Qur'an, yaitu dalam surat Al-Qalam ayat 44, yang berbunyi:

فَذَرْنِيْ وَمَنْ يُّكَذِّبُ بِهٰذَا الْحَدِيْثِۗ سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَۙ

Artinya: "Biarkan Aku bersama orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al-Qur'an). Kelak akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (menuju kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui."

Dr. H. Abd Rahman dalam bukunya "Tasawuf Akhlaki: Ilmu Tasawuf yang Berkonsentrasi dalam Perbaikan Akhlak" menjelaskan bahwa pemilik istidraj umumnya merasa bahagia meskipun mengalami berbagai peristiwa aneh. Mereka mengira bahwa rezeki yang mereka dapatkan adalah hak mereka sendiri. Tidak jarang pemilik istidraj bersikap angkuh, merendahkan sesama, dan mengingkari Allah SWT.

Selain istidraj, ada juga orang-orang yang seringkali menghadapi hambatan dalam rezeki mereka. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang menghalangi rezeki seseorang, meskipun mereka telah bekerja keras.

Berikut ini adalah faktor-faktor yang menjadi penghalang rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam buku "Menjemput Rezeki yang Berkah" karya Mhd Rois Almaududy:

1. Perbuatan dosa: Perbuatan dosa dapat menjadi penghalang rezeki seseorang. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad bersabda, "Sesungguhnya seorang hamba akan terhalang dari rezekinya disebabkan oleh dosa-dosa yang diperbuatnya," (HR Ahmad). Dosa-dosa seperti korupsi, penipuan, pencurian, atau dosa-dosa di luar pekerjaan seperti perzinaan, minum khamar, judi, dan sejenisnya dapat menghambat rezeki seseorang.

2. Tidur di pagi hari: Tidur pada waktu pagi dapat menghambat rezeki seseorang, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Rasulullah yang berbunyi, "Tidur di pagi hari menghalangi datangnya rezeki," (HR Ahmad dan Baihaqi). Hal ini karena pagi hari adalah waktu yang penuh berkah, dan Allah SWT membuka pintu rezeki.

3. Melalaikan salat: Orang yang melalaikan salat akan menghadapi hambatan dalam rezekinya. Padahal, salat adalah tiang agama, seperti yang dijelaskan oleh Syekh az-Zarnuji melalui Kitab "Ta'lim al-Muta'allim".

4. Memutus tali silaturahmi: Memutuskan hubungan silaturahmi dapat menjadi faktor penghambat rezeki seseorang. Rasulullah SAW dalam sebuah hadits menjelaskan ancaman bagi mereka yang memutuskan tali silaturahmi: "Tidak ada dosa yang lebih pantas mendapatkan balasannya dengan cepat bagi pelakunya di dunia -- bersama dengan dosa yang disimpan bagi mereka di akhirat -- daripada perbuatan zalim dan memutuskan tali silaturahmi," (HR Abu Dawud). 

Membangun silaturahmi dapat memperluas rezeki seseorang, seperti yang juga dikatakan oleh Nabi Muhammad dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, "Barangsiapa yang ingin rezekinya diluaskan atau bekas perjuangan atau jasanya dikenang, maka hendaklah ia menjalin silaturahmi," (HR Muslim).

Itulah empat faktor yang dapat menjadi penghalang rezeki seseorang. Meskipun rezeki seseorang terlihat lancar, namun jika terdapat "penghalang" yang dilakukan oleh seorang Muslim, rezeki tersebut tidak akan berkah. Semoga bermanfaat.

0 Komentar

close