Erick Thohir soal Mobile Banking BSI Error: Memang Ada Serangan

Aplikasi atau mobile banking dan jaringan ATM PT Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami gangguan sejak Senin (8/5) dan belum sepenuhnya pulih hingga hari ini. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, gangguan yang terjadi pada sistem BSI disebabkan oleh serangan. 

"Ada serangan, saya bukan ahlinya. Ada tiga poin apalah itu, sehingga mereka down hampir satu hari kalau tidak salah," ujar Menteri BUMN Erick Thohir ditemui di sela-sela KTT ASEAN di Labuan Bajo, Rabu (10/5). 

Erick tak menjelaskan dengan detail serangan seperti apa yang terjadi pada sistem BSI. Namun, ia mengatakan terus memantau perkembangan terkait ganguan pada layanan BSI. Direktur Utama BSI juga terus memantau langsung perbaikan dilyang sedang dilakukan.


Erick tak menjelaskan dengan detail serangan seperti apa yang terjadi pada sistem BSI. Namun, ia mengatakan terus memantau perkembangan terkait ganguan pada layanan BSI. Direktur Utama BSI juga terus memantau langsung perbaikan dilyang sedang dilakukan.

Ia bercerita, sebenarnya baru menggelar pertemuan dengan Dirut BSI Hery Gunardi pada pekan lalu. Salah satu diskusinya adalah terkait transisi IT. Menurut Erick, BSI memang masih terus dalam transisi perbaikan sistem IT sejak dilakukan merger dan menjadi bank syariah terbesar di Indonesia. 

"Salah satunya diskusi mengenai IT ini, beliau yg membawa isu. Eh tiba-tiba terjadi, ya memang sudah jalannya," kata dia. 

Meski demikian, ia meyakini layanan BSI dapat terus ditingkatkan. Ia akan terus memastikan agar layanan dan sistem BSI lebih baik. 

Pengamat Teknologi yang juga Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi sebelumnya menilai gangguan layanan BSI kemungkinan besar karena serangan siber. 

“Kemungkinan besar, BSI terkena serangan siber yang memungkinkan sistemnya dikunci atau tidak tertutup kemungkinan terkena ransomware,” ujar Heru kepada Katadata.co.id, Selasa (9/5). 

Biasanya, kata Heru, jika terjadi serangan siber saja akan menimbulkan kelumpuhan sesaat. Kemudian bisa dihidupkan lagi atau serangan silence tapi data-data diganggu atau dicuri.

Menurutnya, lamanya pemeliharaan hanya terjadi jika sistem diganti dan error. Ketika eror, sistem biasanya dikembalikan ke sistem awal seperti sebelum diperbaharui.

“Sehingga, peluang terjadi ransomware besar karena uang tebusan belum dibayar sehingga sistem masih dikunci. Kita desak agar BSI terbuka pada masyarakat dan BSSN, OJK serta Kominfo menginvestigasi masalah ini agar jelas masalah sebenarnya dan bagaimana mitigasi ke depannya,” kata Heru.

Manajemen BSI mengumumkan layanan perbankan BSI sudah pulih secara bertahap dan nasabah dapat bertransaksi kembali di kantor cabang dan ATM mulai hari ini. source

0 Komentar

close