Kelalaian Perawat Mengakibatkan Pasien Meninggal

Kematian seorang pasien berusia 85 tahun di Australia akibat kelalaian perawat, Geraldine Lumbo Dizon, merupakan tragedi yang mengguncangkan seluruh dunia medis. 

Dizon didakwa mematikan speaker alarm pada monitor telemetri pasien saat menerima panggilan telepon dari keluarganya dan tidak mengaktifkannya kembali setelah selesai berbicara, menyebabkan para tenaga medis kebingungan saat pasien mengalami bradikardia dan gagal jantung.

Tidak hanya itu, Dizon juga tidak memberikan terapi yang dibutuhkan oleh pasien saat mengobrol di telepon. Terapi tersebut seharusnya diberikan untuk mengobati masalah gagal ginjal dan jantung yang diidapnya. Selain itu, ia hanya melakukan satu kali pemantauan pada pasien-pasiennya selama shift 10 jam.

Pengadilan telah menyatakan Dizon bersalah atas meninggalnya pasien A dan bahwa kelalaian Dizon membuat para tenaga medis tidak awas ketika pasien A mengalami gangguan irama jantung bradikardia, sesaat sebelum meninggal dunia.

Kematian pasien A menjadi peringatan bagi seluruh dunia medis tentang pentingnya mematuhi protokol dan pedoman yang telah ditetapkan dalam menjalankan tugas mereka. 

Seorang perawat harus bertanggung jawab atas keselamatan pasien mereka dan tidak boleh mengabaikan kewajiban mereka untuk memantau dan memberikan perawatan yang diperlukan.

Kita semua harus memastikan bahwa perawat dan tenaga medis lainnya menerima pelatihan yang memadai dan terus menerus mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang medis. Hal ini akan memastikan bahwa kesalahan seperti yang dilakukan oleh Dizon dapat dihindari dan memastikan keselamatan pasien di masa depan.

Kita juga harus memastikan bahwa perawat dan tenaga medis lainnya mendapatkan dukungan dan sumber daya yang memadai untuk menangani tugas-tugas mereka dengan efektif dan efisien. 

Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahwa perawat dan tenaga medis lainnya dapat memberikan perawatan yang berkualitas dan aman bagi pasien.

0 Komentar

close