Nasabah BSI Kehilangan Duit Rp 378 Juta yang Diduga Korban Phising

Seorang nasabah BSI tengah viral di media sosial usai mengaku telah kehilangan uang ratusan juta di rekeningnya. Dalam sebuah cuitan yang dibagikan melalui media sosial Twitter dengan nama Rochmat Purwanto, ia mengaku telah kehilangan uang sebesar Rp 378,2 juta.

"Uang kami di BSI hilang 378.251.749 sudah membuat laporan kehilangan dan komplain ke @bankbsi_id cabang Solo tapi jawaban seperti ini, adakah yang perlu dilakukan agar uang kami kembali?," cuitnya, dikutip Minggu (14/5/2023).

Dalam unggahannya, nasabah BSI ini juga menyematkan tangkapan layar (screenshot) detail transaksi di rekening yang diperkirakan miliknya tersebut. Terlihat yang bersangkutan menandai sejumlah kegiatan transaksi keluar atau debet dengan nominal cukup besar secara berulang.

Pada bagian yang ditandai, awalnya rekening tersebut memiliki saldo rill sebesar Rp 381.969.500, kemudian di bawahnya ada dana sejumlah Rp 249.249.249 dalam kolom debet diikuti Rp 2.500 (diduga biaya admin). Artinya rekening milik nasabah tersebut baru saja mengeluarkan uang sebesar Tp 249,2 juta.

Lebih lanjut pada kolom di bawahnya muncul lagi transaksi di kolom debet sebesar Rp Rp 49.000.000 disambung Rp 6.500 (diduga biaya admin). Terakhir ditunjukan adanya transaksi uang keluar dengan nominal Rp 80.000.000.

Di sisi lain, dalam cuitan terpisah pemilik akun mengaku telah melayangkan laporan dan telah menerima tanggapan dari BSI Cabang Solo. Pada unggahan tersebut, Rochmat memuat tanggapan dari BSI KCP Sukoharjo Pabelan yang ditujukan kepada PT Amanah Sejahtera Bersama Property.

Jika dikaitkan dengan unggahan sebelumnya, rekening ini diduga merupakan perusahaan milik sang pengunggah, Rochmat Purwanto.

Lantas apa kata BSI?

Menanggapi kasus tersebut, Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo menjelaskan bahwa kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan kendala yang terjadi pada sistem BSI pada 8 Mei lalu. Disampaikan bahwa nasabah yang kehilangan uangnya itu terindikasi terkena penipuan atau phising.

"Terkait dengan adanya keluhan tersebut, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyampaikan bahwa nasabah terkena indikasi phising pada bulan April 2023 dan tidak terkait dengan adanya kendala sistem yang terjadi di BSI pada 8 Mei lalu," kata Gunawan.

Karenanya BSI sendiri menghimbau kepada seluruh nasabah untuk lebih waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan perbankan.

"Untuk itu Bank Syariah Indonesia menghimbau kepada seluruh nasabah untuk terus waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan maupun tindak kejahatan digital yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia," ungkapnya lagi.

Lebih lanjut, Gunawan juga menyampaikan kepada para nasabah untuk tetap menjaga kerahasiaan data pribadi untuk melindungi keamanan rekening nasabah.

"Selain itu, jangan pernah memberikan akses kerahasiaan PIN,OTP maupun password kepada siapapun termasuk pegawai BSI, dan apabila ada hal yang membutuhkan informasi yang lebih lanjut, nasabah dapat menghubungi BSI Call 14040," jelasnya.

"BSI berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada nasabah, dan tentunya sangat berterima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan nasabah kepada Bank Syariah Indonesia," tutup Gunawan. source

0 Komentar

close