Penelitian Ust. Dr. Ahmad Ali Mengungkap Nilai-nilai Kebajikan dalam Jamaah LDII

Jakarta - Ust. Dr. Ahmad Ali MD, M.A, seorang dosen Program Pascasarjana Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ) Jakarta dan anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI), melakukan penelitian tentang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) sebagai respons terhadap persepsi negatif yang masih terdengar tentang ormas tersebut.

Dalam penelitiannya, Ust. Dr. Ahmad Ali menemukan bahwa LDII konsisten dalam memegang nilai-nilai thoharoh (bersuci) untuk menjaga kesucian dan kebersihan. Dia mengamati dan berpartisipasi selama berbulan-bulan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang LDII.

"Dalam penelitian ini, saya menemukan bahwa apa yang dilakukan LDII terkait thoharoh sangat konsisten dengan ajaran Imam Syafi’i," jelas Ust. Dr. Ahmad Ali saat memaparkan hasil penelitiannya dalam bedah buku berjudul "Nilai-nilai Kebajikan dalam Jamaah LDII" yang diadakan oleh penerbit Deepublish di Sadjoe Cafe & Resto, Jakarta Selatan, pada Senin (17/7).

Dia menjelaskan bahwa LDII memperhatikan masalah kebersihan dengan menyediakan sandal di dalam kamar mandi masjid-masjid dan ruang tamu warga LDII, untuk menghindari kemungkinan kecipratan najis saat mencuci kaki.

Ust. Dr. Ahmad Ali menekankan bahwa penelitian ini bertujuan untuk membangun komunikasi antar ormas Islam, dan untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islami). 

"Dalam kerangka masyarakat sipil (civil society), kontribusi setiap kelompok agama sangat menentukan bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Keberagaman ormas agama di Indonesia merupakan anugerah yang memiliki potensi besar untuk pembangunan nasional," ujarnya.

Dia juga menyoroti bahwa perbedaan keyakinan merupakan persoalan persepsi, dan setiap kelompok agama memiliki dogma tertentu yang berlaku di dalam kelompoknya. 

"Dogma tersebut biasanya ditekankan dalam acara internal dan privat. Namun, permasalahan timbul ketika dogma-dogma internal diangkat menjadi isu publik, yang dapat menyebabkan kontroversi dan ketegangan di masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mengedepankan dialog dan pemahaman antarumat beragama," tegasnya.

Menanggapi buku yang ditulis oleh Ust. Dr. Ahmad Ali, An Nuur Budi Utama, CEO dan pendiri Deepublish, menyatakan ketertarikannya untuk menerbitkan karya tersebut karena LDII sering menjadi kontroversi di tengah masyarakat. Budi berpendapat bahwa jika kelompok-kelompok agama memiliki komitmen yang kuat terhadap Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, maka seharusnya tidak ada masalah, termasuk dengan LDII.

Ust. Dr. Ahmad Ali berencana untuk menulis buku lain tentang LDII yang terkait dengan Enam Tabiat Luhur, terutama tentang nilai kejujuran. 

Dalam penelitiannya, ia menemukan setidaknya 11 nilai positif dalam LDII, termasuk solidaritas, persaudaraan, kepedulian sosial, dan kerja sama yang baik. Ia berharap nilai-nilai kebajikan tersebut dapat menjadi contoh bagi ormas lain untuk bersaing dalam kebaikan.

0 Komentar

close