Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menghadapi rasa kecewa yang tak terhindarkan. Rasa kecewa ini sering kali muncul saat harapan atau keinginan kita tidak terpenuhi sepenuhnya.
Menghadapi rasa kecewa yang terus berlanjut dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional kita. Belakangan ini, kita sering merasakannya bersama-sama.
Namun, sebagai manusia, kita tidak boleh membiarkan rasa kecewa merajalela dalam diri kita. Kita perlu mencari cara untuk mengatasinya, meskipun menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan memang berat dan sulit.
Ada satu cara yang sangat efektif untuk mengatasi rasa kecewa ini yaitu bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini.
Bersyukur bukan hanya tentang mengucapkan terima kasih atas berkah yang kita terima, tetapi juga tentang menerima kenyataan, termasuk saat kita menghadapi kesulitan atau penderitaan.
Mindset ini harus menjadi dasar utama dalam praktik bersyukur. Bersyukur bukan sekadar tindakan saat kita merasakan nikmat, tetapi juga ketika kita menghadapi cobaan dan penderitaan.
Mengapa? Karena selama ini kita sering kali bersyukur hanya saat merasakan kenikmatan. Ketika kesulitan datang, kita cenderung menyalahkan situasi, orang lain, atau bahkan Tuhan.
Dalam sebuah hadis Qudsi disebutkan, "Wahai Malaikat Jibril, hadirkanlah hamba-Ku dan berikanlah dia cobaan, karena Aku rindu mendengar rintihan-Nya." (HR Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa ketika kita menghadapi cobaan, kita diharapkan tetap bersyukur, karena itu adalah bentuk perhatian dan kasih sayang Allah.
Bersyukur adalah sikap hidup terbaik bagi kita yang sering kali lupa dan berbuat dosa. Bersyukur tanpa syarat adalah cara terbaik untuk mengakui ketergantungan kita pada Allah. Tanpa-Nya, kita adalah makhluk yang lemah, sesuai dengan firman-Nya, "Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah." (QS an-Nisa': 28).
Jadi, ketika kita memiliki kesempatan untuk hidup saat ini, itu adalah nikmat yang harus kita syukuri. Bersyukur bukan karena kita mengharapkan balasan tambahan nikmat dari Tuhan, tetapi karena kita sadar bahwa kita sangat bergantung pada-Nya.
Jadi, hakikat bersyukur tanpa syarat adalah menganggap bersyukur sebagai kebutuhan pokok dalam hidup kita, sebagaimana makhluk hidup membutuhkan makanan dan minuman.
0 Komentar