Polisi Tangkap Jaringan Narkoba Aceh-Medan, Sita 45 Kilogram Sabu

Polisi berhasil menangkap enam anggota jaringan narkoba yang beroperasi antara Aceh dan Medan, dengan hasil penyitaan sebanyak 45 kilogram narkoba jenis sabu.

Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, mengatakan keenam tersangka dalam jaringan narkoba ini adalah MM, S, MR, TM, NF, dan N. 

Penangkapan mereka dilakukan di beberapa lokasi yang tersebar di Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur, serta di Jalan Lembaga Pemasyarakatan, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa, (3/10).

"Dari operasi ini, kami berhasil menyita sebanyak 45 kilogram sabu," ungkap Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, saat menjelaskan perkembangan pengungkapan sejumlah kasus narkoba di Mapolda Sumut pada Rabu (4/10/2023).

Irjen Agung mengungkapkan penangkapan keenam tersangka ini dilakukan setelah polisi menerima informasi tentang pengiriman sabu dari Aceh ke Sumut yang diduga dilakukan oleh para tersangka.

"Jaringan ini dikendalikan oleh seorang narapidana di Rutan Tanjung Gusta Medan. Saat ini seluruh tersangka bersama barang bukti telah ditahan di Polda Sumut," jelasnya.

Setiap dari keenam tersangka, seperti yang diungkapkan oleh Irjen Agung, memiliki peran masing-masing dalam jaringan ini. 

Tersangka MM dan S bertugas untuk menjemput sabu-sabu di Simpang Opak, Kabupaten Aceh Tamiang, lalu mengirimkannya ke Langsa, Kabupaten Aceh Timur. 

Untuk peran mereka ini, MM dan S dijanjikan upah senilai Rp 135 juta dari tersangka N, yang juga dikenal sebagai Agam.

Di sisi lain, tersangka MR dan TM bertindak sebagai perantara dalam transaksi tersebut dan menerima janji upah sebesar Rp 20 juta dari tersangka N. 

Sementara itu, tersangka NF bertugas menjemput sabu-sabu dari Aceh dan berencana membawanya ke Lampung, dengan imbalan upah sebesar Rp 450 juta dari tersangka N.

Adapun tersangka N berperan sebagai pengendali peredaran sabu-sabu dalam jaringan ini. Dia menerima janji upah sebesar Rp 225 juta dari seseorang bernama Aseng di Malaysia, yang saat ini keberadaannya sedang dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian.

0 Komentar

close