7 Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan Lhokseumawe

Tujuh pengungsi etnis Rohingya melarikan diri dari tempat penampungan sementara di bekas kantor imigrasi Kota Lhokseumawe, Aceh. Semuanya adalah laki-laki.

Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemko Lhokseumawe, Darius, menyatakan dugaan bahwa mereka melarikan diri.

Pada Senin kemarin (27/11), ketika petugas hendak membagikan makanan, terungkap bahwa ketujuh pengungsi tersebut tidak berada di lokasi penampungan. 

Jumlah pengungsi Rohingya yang semula 514 orang, berkurang menjadi 507, dengan tujuh di antaranya tidak lagi berada di sana.

Darius menduga kaburnya ketujuh pengungsi Rohingya tersebut mungkin terjadi karena bantuan dari pihak lain. Hal ini diperkuat oleh keterbatasan mereka dalam menguasai wilayah Aceh dan kesulitan berkomunikasi akibat perbedaan bahasa.

"Para imigran Rohingya memerlukan bantuan orang lain untuk melarikan diri dari tempat penampungan tersebut," ujar Darius.

Menurut Darius, kasus melarikan diri ini disebabkan oleh kekurangan pengamanan yang terlihat dari jumlah pengungsi yang cukup besar, yakni 514 orang. Pagar di lokasi penampungan juga dianggap tidak memadai.

"Pengamanan di lokasi ini masih kurang, baik dari segi pagar yang masih kurang memadai maupun personel pengamanan yang tidak memadai untuk jumlah pengungsi sebanyak ini," katanya.

Penjagaan lokasi pengungsian saat ini dilakukan oleh pihak kepolisian, satpam, UNHCR, IOM, dan bantuan dari anggota yayasan. Oleh karena itu, Darius berharap agar semua pihak bekerja sama untuk meningkatkan keamanan.

"Kerjasama yang lebih baik dari seluruh elemen diharapkan untuk menjaga keamanan para pengungsi Rohingya dan mencegah perdagangan manusia yang mungkin dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," tambah Darius.

Sebagai informasi, pertengahan November 2023, sekitar 1.084 pengungsi etnis Rohingya dari Myanmar tiba di Aceh melalui perahu kayu. Mereka datang dalam enam gelombang, dengan tiga gelombang di Kabupaten Pidie, serta di Aceh Timur, Bireuen, dan Kota Sabang.

Gelombang pengungsi dari Pidie ditempatkan di Kamp Mina Raya setempat, sedangkan yang lainnya dikumpulkan di bekas kantor Imigrasi Lhokseumawe.

0 Komentar

close