Awalnya Diterima dengan Baik, Lama-Lama Masyarakat Aceh Jengkel Terhadap Imigran Rohingya

Etnis Rohingya telah tinggal di Myanmar selama berabad-abad, namun menjadi minoritas di sana. Ada beberapa alasan yang mendasarinya.

Pertama, agama mereka, Islam, membuat mereka menjadi minoritas karena sebagian besar penduduk Myanmar menganut agama Buddha. 

Kedua, bahasa yang mereka gunakan berbeda dengan bahasa nasional Myanmar, yaitu Burmese. 

Dan ketiga, karakter fisik mereka yang berbeda dengan mayoritas masyarakat Myanmar, lebih mirip dengan bangsa Bangladesh dan India.

Etnis Rohingya telah menjadi suku tanpa kewarganegaraan dengan populasi terbanyak di dunia. Meskipun tinggal di bagian barat Myanmar, daerah Rakhine, mereka tidak diakui sebagai kelompok etnis resmi dan kewarganegaraannya telah ditolak sejak tahun 1982.

Status mereka menurun seiring waktu, dari diakui sebagai warga negara Burma pada awalnya, hingga penolakan kewarganegaraan yang diskriminatif sejak tahun 1982. Akibatnya, mereka tidak mendapatkan akses fasilitas kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan perlindungan hukum.

Myanmar menolak mengakui mereka sebagai warga negara terkait sejarah pada masa penjajahan Inggris. Saat Inggris menjajah Myanmar pada Perang Dunia II, Rohingya ditarik sebagai tentara, dan ketika Inggris diusir oleh Jepang, etnis Rohingya menjadi sasaran amarah masyarakat.

Beberapa dari mereka mencari perlindungan di Indonesia, khususnya di Aceh. Meskipun awalnya diterima dengan baik, beberapa insiden telah menyulut ketegangan antara masyarakat Aceh dan pengungsi Rohingya. Beberapa di antaranya melanggar aturan dan menciptakan ketidaknyamanan di masyarakat setempat.

Meskipun warga Aceh awalnya memberikan bantuan kemanusiaan, seperti sembako, sebagai tanda kepedulian, sikap beberapa pengungsi yang membuang bantuan tersebut sebagai protes telah membuat masyarakat Aceh semakin ragu untuk menerima mereka. 

Meski ada tekanan untuk menerima pengungsi, seperti yang diutarakan oleh Amnesty Internasional, masyarakat Aceh tetap mempertahankan sikap penolakan mereka terhadap kedatangan etnis Rohingya.

Sejarah panjang dan dinamika kompleks yang melibatkan etnis Rohingya di Myanmar dan perjalanannya sebagai pengungsi ke negara lain membuat situasi ini menjadi sangat rumit dan penuh tantangan.

0 Komentar

close