Presiden Persiraja Banda Aceh, Nazaruddin Dek Gam, menegaskan bahwa konfliknya dengan Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, bukanlah masalah seputar sepak bola yang berada di lingkup Komdis PSSI. Melainkan, ini merupakan isu pidana terkait penghinaan dan tuduhan pribadi, bukan klub. Dek Gam juga menyatakan memiliki bukti yang kuat terkait hal ini.
Dalam langkah tegasnya, Dek Gam resmi melaporkan Arya Sinulingga ke Bareskrim Polri atas dugaan penghinaan etnis Aceh saat pertandingan di Stadion Baharoedin Siregar, Lubuk Pakam, Sumatera Utara, pada Sabtu (25/11).
Selain itu, Dek Gam, yang juga anggota DPR Komisi III, menyuarakan protesnya ke Komisi Disiplin PSSI terkait tuduhan Arya Sinulingga terlibat dalam suap wasit.
Dalam keterangannya, Dek Gam menekankan pentingnya menghormati proses hukum. Keputusan selanjutnya akan bergantung pada alat bukti yang ada. Menurutnya, bukti yang dimiliki sudah cukup, dan ia sepenuhnya percaya pada profesionalisme polisi.
Sebelumnya, video yang menampilkan Arya Sinulingga memarahi Dek Gam menjadi viral di media sosial pada malam Sabtu (25/11). Insiden ini terjadi selama pertandingan Liga 2 antara Sada Sumut FC dan Persiraja di Stadion Baharoeddin Siregar.
Arya Sinulingga menanggapi laporan Dek Gam dengan sikap santai, menyatakan bahwa ia tidak pernah melakukan penghinaan. Menurutnya, ia tidak pernah menggunakan kata-kata yang bersifat SARA dan membantah tuduhan menghina etnis Aceh.
Arya juga menyampaikan keprihatinannya atas pernyataan Dek Gam yang dianggap dapat mengganggu hubungan baik antara masyarakat Aceh dan Sumatera Utara.
Dalam konferensi persnya, Arya didampingi oleh mantan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, dan seorang ofisial Ayam Kinantan. Keduanya menyatakan tidak pernah mendengar Arya menghina etnis Aceh. Arya juga menjelaskan mengapa Dek Gam diusir pada akhir pertandingan Sada FC menjamu Persiraja, mengatakan bahwa tindakan itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan kesalahan karena kehadiran yang mengganggu selama pertandingan.
0 Komentar