Polda Aceh Tingkatkan Pengamanan Imigran Rohingya, Cegah Upaya Kabur dari Penampungan

Polda Aceh terus meningkatkan langkah pengamanan terhadap imigran Rohingya yang ditampung di beberapa lokasi di provinsi ujung barat Indonesia ini. 

Kapolda Aceh, Irjen Pol Achmad Kartiko, menegaskan bahwa tindakan ini diambil untuk mencegah kebocoran atau upaya pelarian imigran lintas negara tersebut.

"Kami telah melihat beberapa kasus di mana imigran Rohingya berusaha melarikan diri dari tempat penampungan. Ini tentu menjadi perhatian kami, dan langkah-langkah diperketat untuk mencegah hal tersebut," kata Achmmad Kartiko, Jumat (1/12).

Menurut Achmad Kartiko, pengetatan pengamanan juga dilakukan sebagai respons terhadap dugaan sindikasi penyelundupan manusia yang melibatkan imigran Rohingya. Mereka sampai di Aceh setelah membayar sejumlah uang kepada pengelola kapal. 

"Saya telah menginstruksikan jajaran kami untuk bertindak tegas terhadap siapa pun yang memfasilitasi pelarian imigran Rohingya dari tempat penampungan. Orang-orang yang terlibat dalam fasilitasi tersebut patut diduga terlibat dalam sindikasi penyelundupan imigran Rohingya ke Indonesia," tegasnya.

Selain itu, Kapolda menyatakan pengetatan pengamanan juga bertujuan untuk mencegah terjadinya konflik antara masyarakat dengan imigran Rohingya. Mengingat di beberapa lokasi di Aceh, masyarakat menunjukkan penolakan terhadap kehadiran imigran tersebut.

"Konflik sosial antara masyarakat dan imigran Rohingya harus dicegah. Meskipun ada penolakan, atas dasar kemanusiaan, masyarakat harus dapat menerima kehadiran imigran Rohingya ini," ungkap Achmad Kartiko.

Sebanyak 1.084 imigran Rohingya tiba menggunakan kapal kayu di Provinsi Aceh antara tanggal 14 hingga 21 November 2023. 

Saat ini, mereka ditempatkan di berbagai lokasi di Aceh. Polda Aceh bertekad untuk menjaga keamanan mereka sambil mengatasi tantangan yang mungkin timbul seiring dengan situasi ini.

0 Komentar

close