Warga Aceh Ancam Demo Besar-besaran Jika Rohingya Tak 'Diusir' dari Serambi Mekah

Warga Aceh mengancam akan melakukan demo besar-besaran jika Rohingya tetap dibiarkan tinggal di Serambi Mekah. Gelombang penolakan pun digaungkan, salah satunya oleh Vira Ramadhani (27).

Dia menolak pengungsi Rohingya dalam waktu lama di Aceh. Namun kalau untuk sementara waktu, dia memandang para pengungsi bisa tinggal dengan alasan kemanusiaan.

"Kalau menetap tidak setuju, tapi kalau dikasih waktu beberapa hari tidak apa-apa, kasihan lihat mereka," ujar Vira Ramadhani.

Dia mengatakan, masyarakat Aceh mengancam akan menggelar demonstrasi besar-besaran kalau pemda membiarkan mereka menetap.

"Paling lama seminggu (boleh tinggal). Kalau pemerintah membiarkan Rohingya menetap di Aceh, kami akan melakukan aksi demo. Jadi kami kasih waktu ke orang Rohingya kalau sudah melewati waktu diusir saja," tutur Vira Ramadhani.

Curiga Ada Agen

Kedatangan enam kapal pengungsi Rohingya dalam waktu yang berdekatan ke Aceh menuai penolakan warga. Mereka menuding para pengungsi Rohingya kerap membuat masalah ketika sampai di daratan, seperti kabur dari penampungan dan mengeluh ketika diberi makanan.

Warga Kabupaten Bireun yang sekarang menetap di Banda Aceh, Maimum Fikri (53) juga bercerita penolakan terhadap pengungsi Rohingya. Hal itu bermula dari sikap para pengungsi yang tak lagi menghargai pemberian warga.

"Dulu di Bireun masyarakat sampai menjamu Rohingya dengan membuat kenduri (jamuan), memberikan pakaian layak pakai, dan bersimpati," tuturnya.

"Akan tetapi, mereka kabur ke Malaysia ketika sudah sehat," ucap Maimum Fikri  menambahkan.

Dia pun terang-terangan menolak keras keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh. Apalagi, kalau sampai pemda setempat memberikan lahan khusus kepada mereka.

"Ini sudah terorganisir, seperti ada agen yang sengaja membawa mereka datang. Sekarang tugas pemerintah untuk memutus mata rantai ini," kata Maimum Fikri, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC.

Gelombang Penolakan Warga Aceh

Sikap sejumlah penolakan terhadap pengungsi Rohingya telah mengemuka sejak kapal-kapal yang membawa para pengungsi hendak merapat ke beberapa pantai di Aceh pada November 2023.

Dalam rekaman video pada pertengahan November lalu, beberapa warga Aceh memaksa sejumlah pengungsi Rohingya kembali ke kapal kayu yang berjarak sekitar 30 meter dari bibir pantai di Desa Ule Madon, Kabupaten Aceh Utara.

“Enggak boleh (masuk), naik ke atas boat kapal,“ kata beberapa pria Aceh.

Kemudian, pada 4 Desember lalu, sejumlah warga di Sabang, Aceh, membongkar paksa tenda penampungan pengungsi Rohingya di Desa Balohan. Mereka kemudian mengangkut para pengungsi Rohingya ke seberang kantor wali kota menggunakan sejumlah kendaraan bak terbuka. source

0 Komentar

close