Aparat Polisi Bubarkan Mahasiswa Demo di Gedung DPR Aceh

Personel Polresta Banda Aceh membubarkan massa mahasiswa yang berdemo di depan kantor DPR Aceh, karena telah menimbulkan kerumunan di tengah Banda Aceh berstatus PPKM level 4.

Baca Juga: Viral Bendera Merah Putih Terbalik di Aceh Barat, Pemkab: Yang Pasang Mengantuk

Mahasiswa diambil polisi saat membubarkan aksi. Foto: Suparta/acehkini

"Adik-adik mahasiswa agar membubarkan diri, karena kita berstatus zona merah COVID-19, dan di PPKM level 4," Kabag Ops Polresta Banda Aceh Kompol Juli Effendi, di Banda Aceh, Rabu. 

Baca Juga: Sumber Intelijen Sebut China Ikut Bantu Kemenangan Taliban di Afghanistan

Sebelum dibubarkan, pihaknya mau memfasilitasi lima perwakilan massa dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh tersebut untuk bertemu dan beraudiensi dengan anggota DPR Aceh. Tetapi, para mahasiswa tidak menerimanya, sehingga diminta untuk membubarkan diri. 

"Kita sudah memberikan ruang beraudiensi ke dalam. Kami berikan hitungan, kami putuskan kami bubarkan," ujarnya.

Karena para mahasiswa itu tidak mengindahkan permintaan kepolisian, maka aksi unjuk rasa tersebut terpaksa harus dibubarkan, serta mengamankan sekitar dua mahasiswa. 

Baca Juga: Beda dengan AS, China & Rusia Mesra ke Taliban di Afghanistan

Dalam kesempatan itu, petugas Satgas COVID-19 Banda Aceh yang datang ke lokasi unjuk rasa juga memberikan peringatan bahwa tidak boleh ada kerumunan, apalagi Banda Aceh berada di level 4.

"Banda Aceh level 4, tidak boleh ada kegiatan kerumunan, untuk penyampaian aspirasi tidak boleh seperti ini," kata salah seorang petugas Satgas COVID-19. 

Berdasarkan peraturan Mendagri, daerah yang berada pada level 4 tidak boleh adanya kegiatan kerumunan, kemudian setiap kegiatan seperti aksi ini harus memiliki izin.

Baca Juga: Taliban Kuasai Istana Kepresidenan Afghanistan, Presiden Ghani Lari ke Tajikistan

Dalam aksi ini mahasiswa menuntut normalisasi kehidupan masyarakat Aceh, yakni perkuat UU Pemerintah Aceh, mencabut PPKM Mikro, hingga permintaan peningkatan kualitas pendidikan, ekonomi, pembangunan dan perindustrian. source

0 Komentar

close