28 Desa Terendam Banjir di Agara, 4.800 Penduduk Terdampak

Agara - Wilayah Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, masih dilanda banjir yang terjadi sejak Kamis lalu (17/8/2023). Lebih dari 4.800 penduduk terkena dampak banjir ini, meskipun belum ada laporan mengenai warga yang mengungsi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tenggara mencatat bahwa banjir ini telah melanda sekitar 28 desa di 5 kecamatan berbeda. Data yang dirilis oleh BPBD menunjukkan bahwa sekitar 1.177 kepala keluarga atau sekitar 4.843 jiwa terdampak langsung. Sejak awal terjadinya banjir, BPBD setempat telah berusaha melakukan penanganan darurat.

"Pemerintah kabupaten telah mengirimkan 115 paket bantuan berupa makanan dan barang-barang non-makanan. Selain itu, Tim Reaksi Cepat BPBD telah memasang tenda-tenda untuk mengantisipasi kemungkinan warga harus diungsikan ke tempat yang aman," kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangan resminya pada Senin (21/8/2023).

BPBD juga telah memasang titik-titik hidran umum di beberapa lokasi agar warga dapat mengakses air bersih dengan lebih mudah.

Tindak lanjut terhadap bencana ini dilakukan oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah yang langsung melakukan pemantauan dan peninjauan wilayah yang terkena dampak banjir. Personel BPBD tetap berada di lokasi untuk bersiaga dan melakukan kajian terkait kebutuhan yang ada. Mereka juga berkoordinasi dengan aparat di tingkat desa dan kecamatan yang terdampak.

Beberapa desa yang masih tergenang banjir antara lain Desa Kuta Buluh, Lawe Hijo Metuah, Lawe Hijo Gabungan, Lawe Hijo, Kuning I, Kute Seri, Rikit, Pedesi, Pinding, Seperai, Pulo Perengge, Terutung Payung Gabungan, dan Terutung Payung Hulu di Kecamatan Bambel.

Pada Kecamatan Bukit Tusam, desa yang terdampak meliputi Desa Darul Imami, Gumpang, Kuta Lingga, Tenembak Bintang, Kuta Gekhat, dan Maha Singkil.

Di Kecamatan Lawe Sumur, desa-desa yang terkena dampak adalah Kuta Lesung, Setia Baru, Buah Pala, dan Teger Miko.

Sementara di Kecamatan Lawe Bulan, Desa Pulonas Baru, Kutambaru Bencawan, dan Desa Kutambaru terdampak, begitu juga dengan Desa Lawe Kinga Gabungan dan Desa Lawe Kinga Lapter di Kecamatan Semadam.

Banjir ini terjadi setelah hujan lebat pada Kamis (17/8) malam sekitar pukul 21.00 WIB, yang mengakibatkan jebolnya tanggul dan meluapnya debit air dari Sungai Lawe Kinga dan Alas. 

Dampak bencana ini tergambar dalam kerugian seperti rumah yang terendam sebanyak 338 unit, 2 fasilitas pendidikan rusak, lahan padi seluas 350,50 hektar, dan lahan jagung seluas 53 hektar. Selain itu, BPBD juga melaporkan bahwa jembatan Lawe Hijo Ampera putus akibat banjir.

BNPB mengimbau BPBD dan warga setempat untuk tetap waspada dan siaga menghadapi kemungkinan ketinggian air banjir. BPBD diminta untuk tetap siaga dengan menyiapkan personel untuk membantu evakuasi dan memberikan pertolongan kepada warga yang membutuhkan. Prakiraan cuaca di Aceh Tenggara menunjukkan potensi hujan ringan dalam dua hari mendatang.

0 Komentar

close