Serangan Udara Israel Hancurkan Masjid Omari, Buat Marah Penduduk Gaza

Israel melakukan serangan udara yang menghancurkan Masjid Omari, sebuah bangunan bersejarah di Gaza yang sudah berusia ratusan tahun. Kejadian ini membuat penduduk Gaza merasa marah dan sedih, mengutuk tindakan Israel yang merusak warisan sejarah mereka.

Pada hari Jumat, rekaman dan gambar yang beredar di media sosial menunjukkan kehancuran Masjid Agung Omari, yang merupakan yang terbesar dan tertua di Kota Gaza. Bangunan tersebut sekarang hanya tinggal puing-puing, dengan dinding dan atap yang roboh serta retakan besar di bagian bawah menara batu.

Hanya menara masjid yang masih berdiri, sementara sekitarnya telah hancur. Situs ini memiliki nilai sejarah bagi umat Kristiani dan Islam sejak abad kelima. Kejadian ini membuat kemarahan dan kesedihan melanda penduduk Gaza, yang mengecam Israel atas tindakan merusak ini.

Kementerian Pariwisata dan Purbakala Gaza menyerukan aksi dari dunia dan UNESCO untuk melindungi warisan peradaban dan budaya yang besar ini. Mereka menyatakan bahwa serangan yang menghancurkan situs arkeologi seperti ini merupakan kejahatan yang harus dihentikan.

Ahmed Nemer, seorang penjahit yang tinggal di dekat Masjid Omari, mengungkapkan perasaannya setelah melihat foto-foto kehancuran. 

Dia menyatakan bahwa masjid tersebut memiliki makna khusus baginya, tempat dia berdoa dan bermain sepanjang masa kecilnya. Dia mengecam Israel atas usaha mereka untuk menghapus ingatan kolektif mereka.

Seorang sopir taksi bernama Mohammad Rajab, yang rumahnya hanya beberapa ratus meter dari masjid, menyebutnya sebagai landmark paling penting di kota. Dia menyatakan bahwa tindakan ini adalah tindakan biadab.

Masjid Omari, dinamai dari khalifah kedua Islam, Omar, merupakan yang tertua dan terbesar di wilayah Palestina kecil. Serangan Israel yang terus menerus sejak 7 Oktober telah menyebabkan kerugian besar, dengan lebih dari 17.000 warga Palestina tewas, termasuk lebih dari 7.000 anak-anak, dan merusak banyak infrastruktur sipil serta distrik kota.

0 Komentar

close