Pengakuan Dosen Lakukan Pelecehan Seksual, Kerap Kirim Pesan Mesum hingga Ngajak Hubungan Seksual

Pengakuan dosen luar biasa Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Bandung Syarif Maulana yang diduga lakukan kekerasan seksual.

Sang oknum dosen mengaku kerap kirim pesan genit, pesan mesum hingga mengajak berhubungan seksual para korbannya.

Kasus kekerasan seksual yang diduga dilakukan oknum dosen UNPAR Bandung viral di media sosial X.

Berita ini viral setelah banyaknya laporan mengenai pelecehan seksual yang diduga dilakukan oknum dosen UNPAR tersebut.

Berdasarkan informasi yang beredar, oknum dosen filsafat UNPAR tersebut melakukan aksinya saat kelas filsafat daring (kelas isolasi) yang digelar pelaku.

Bahkan sang oknum dosen disebut berulang kali melakukan pelecehan seksual tersebut.

Sebelumnya, sang dosen sudah mengakui perbuatannya yang kerap melakukan pelecehan seksual.

Pada 10 Mei 2024, Syarif Maulana memposting sebuah pengakuan sekaligus permintaan maaf terkait kasus pelecehan seksual yang menimpanya.

"Saya mengaku bersalah atas perbuatan mengirimkan pesan lewat WhatsApp, DM X, atau Instagram pada sejumlah orang yang saya kenal langsung atau sebatas mutual di media sosial yang berisi pesan genit, dan flirting seperti permintaan foto diri (PAP), ajakan bertemu, ajakan untuk berelasi, dan dalam kasus tertentu berujung pada pengiriman pesan mesum, tidak sopan dan tidak senonoh hingga ajakan untuk berhubungan seksual, yang menyebabkan perasaan tidak nyaman dan bahkan trauma pada korban," bebernya dalam akun X pribadinya @syarafmaulini.

Bahkan Syarif Maulana juga mengaku kerap menggoda orang-orang yang ditemuinya secara langsung.

Ia juga mengaku kerap mengatakan hal-hal tak senonoh hingga berujung pada ajakan berhubungan seksual.

"Saya mengaku bersalah atas perbuatan yang dilakukan pada saat pertemuan tatap muka dengan sejumlah orang yang saya kenal langsung, yang menunjukkan dan menyampaikan pesan genit dan flirting, yang dalam kasus tertentu berujung pada pesan mesum, tidak sopan, dan tidak senonoh berupa ajakan berelasi hingga ajakan berhubungan seksual, yang menyebabkan perasaan tidak nyaman dan bahkan trauma pada korban," tambahnya.

Terakhir, sang oknum dosen filsafat UNPAR mengaku menyesali perbuatannya.

"Perbuatan yang saya lakukan ini adalah murni kesalahan saya pribadi dan tidak ada sangkut paut dengan komunitas, jejaring, dan pihak-pihak lain yang pernah dan sedang bekerja sama dengan saya," katanya.

"Saya minta maaf, sangat menyesal atas perbuatan-perbuatan tersebut, berjanji untuk tidak mengulanginya, dan bersedia menerima segala konsekuensi, bekerja sama penuh dalam proses pemeriksaan yang dilakukan oleh tim investigasi, serta bertanggung jawab menanggung seluruh biaya dan menjalankan langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka pemulihan psikis para korban," pungkasnya. source

0 Komentar

close