BNPT Beberkan Ciri-ciri Anak Muda Radikal: Menganggap Kenduri-Yasinan-Maulid Bid'ah

Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid membeberkan sejumlah ciri anak muda yang sudah terpapar paham radikal keagamaan.

Baca Juga: Polisi Amankan 5 Orang yang Diduga Terlibat Penembakan Pos Polisi di Aceh Barat

Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ahmad Nur Wahid

Nurwakhid menjelaskan sejumlah ciri tersebut di antaranya adalah mereka sudah tidak taat, tidak hormat, dan berani dengan orang tua, serta intoleran terhadap keragaman perbedaan.

Baca Juga: Polisi Sebut Penembakan di Aceh Barat Bukan Ulah Eks Kombatan GAM

Selain itu, kata dia, ciri lainnya adalah apabila mereka pro terhadap khilafah, anti-Pancasila, anti-pemerintah yang sah, anti-budaya dan anti-kearifan lokal keagamaan. 

Hal tersebut disampaikannya dalam Live Talk Show Tribun Network bertajuk: Mewaspadai Paham Radikalisme pada Jumat (29/10/2021).

"Anti di sini artinya sikap membenci dengan menganggap kenduri, yasinan, sedekah bumi, maulid, bidah, sesat, kafir," kata Nurwakhid.

Baca Juga: Senjata yang Dipakai Berondong Pos Polisi Aceh Diduga AK-47 dan SS-1

Ia juga menjelaskan, jika mereka yang sudah memiliki ciri-ciri tersebut kemudian masuk ke dalam organisasi atau jaringan politik kelompok radikal dan sudah dibaiat ke dalam kelompok teror antara lain JI, JAD, atau MIT, maka mereka berpotensi bisa ditangkap meski belum melakukan aksi.

Penangkapan tersebut, kata dia, tentunya didasari pada dua alat bukti sesuai unsur-unsur tindak pidana terorisme.

Ia mencontohkan apabila mereka sudah melakukan latihan-latihan perang, mempersiapkan senjata, masuk dalam organisasi teror, merencanakan strategi di dalam liqo atau pengajian kecil. 

Baca Juga: Bais TNI Pidie Tewas Ditembak OTK

"Itu sudah memenuhi unsur tindak pidana teror dan sangat berpotensi akan melakukan aksi teror. Maka dilakukan tindakan sebelum melakukan aksi," kata dia.

Untuk itu, kata dia, BNPT melalui Direktorat Pencegahan telah melakukan sejumlah upaya untuk mencegah masuknya paham radikal keagamaan tersebut.

Upaya tersebut, kata dia, di antaranya bekerja sama dengan mitra dan kepanjangan tangannya di 34 provinsi Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT).

Baca Juga: Kapten Tim Intelijen Tewas Ditembak OTK di Aceh, Ini 3 Perintah Panglima TNI

Pencegahan tersebut, kata dia, di bidang kesiapsiagaan nasional, kontraradikalisasi yang diimplementasikan melalui kegiatan di berbagai bidang setiap tahun. 

Kegiatan tersebut, kata dia, dilakukan di bidang agama, sosial, dan budaya.

Kedua, kata dia, melalui bidang pemberdayaan perempuan dan anak.

Ketiga, lanjut dia, di bidang pemuda dan pendidikan.

Keempat, yakni bidang media untuk melakukan kontra-kontra radikalisasi di media.

Baca Juga: Viral, 2 Orang Petugas Satpol PP Terpergok Tanpa Busana Bersama PSK

"Kelima melakukan riset penelitian," kata Nurwakhid. source

0 Komentar

close