Longsor di Gayo Lues, 1 Orang Tertimbun Masih dalam Pencarian

Satu warga tertimbun material longsor di wilayah Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh. Hingga saat ini, pencarian terhadap korban yang diperkirakan berusia 60 tahun itu masih dilakukan.

Baca Juga: Viral Link Video Mesum Lanjutan Dua Sejoli Garut Durasi 11 Detik di Medsos, Adegan Panasnya Buat Warganet Penasaran

Longsor di Gayo Lues, Aceh (Foto: BNPB)

Informasi ini berdasarkan perkembangan terkini dari BPBD Kabupaten Gayo Lues pada hari ini, Selasa (23/11/2021), pukul 05.26 WIB.

Baca Juga: 4 Pria dan 2 Wanita Digerebek dalam Kamar Hotel, Diduga Baru Siap Maen

Peristiwa tanah longsor terjadi pada Senin malam, 22 November 2021 pukul 11.00 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gayo Lues menyebutkan material longsor yang terjadi di wilayah lintas, antara Kecamatan Rikit Gaib dan Pantan Cuaca.

"Insiden ini menyebakan dua warga terdampak material longsoran. Satu warga di antaranya telah dievakuasi tim gabungan dalam kondisi meninggal dunia," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulis.

Baca Juga: Hamil 7 Bulan, Wanita Muda Berdaster Terjaring Razia Saat Tunggu Pelanggan untuk Bersetubuh di Hotel

Upaya pencarian sejak peristiwa ini terjadi dilakukan tim gabungan dari personel BPBD, TNI, Polri dan warga setempat. Tanah longsor berlangsung setelah hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Gayo Lues pada Senin malam sehingga situasi ini menyebabkan longsor sekitar pukul 22.00 WIB.

Pascalongsor pencarian korban terkendala cuaca hujan deras dan kondisi malam hari. Petugas di lapangan berhati-hati dalam melakukan operasi pencarian dan pertolongan dengan memperhatikan potensi longsor susulan.

Sementara itu, pantauan prakiraan cuaca BMKG pada hari ini hingga esok, wilayah dua kecamatan yaitu Rikit Gaib dan Pantan Cuaca masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan.

Menyikapi potensi hujan di kawasan tersebut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.

Baca Juga: Video Mesum Muda-mudi Asal Garut Viral di Instagram

"Warga dan komunitas dapat menyiapkan rencana kesiapsiagaan maupun menjalin komunikasi antar desa untuk memantau kondisi dan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi," ujarnya. source

0 Komentar

close