Sikap terbelah masyarakat akibat berbagai perbedaan berdasar unsur-unsur primordial berpotensi memicu konflik dan kekerasan fisik yang berakibat luka batin.
Pilkada DKI pada 2017, misalnya, telah mengoyak masyarakat secara mendalam dan berkelanjutan karena tidak ada pihak yang menginisiasi proses rekonsiliasi.
Upaya membelah masyarakat tidak terhenti setelah pilkada. Sosial media tetap gencar menyebar kebencian dan intoleransi.
Sementara itu, kita sering diyakinkan bahwa perbedaan harus disyukuri dan bisa diolah secara produktif untuk menjadi kekuatan. Namun, bagaimana mewujudkannya?
Dunia pendidikan memiliki peran dan fungsi strategis dalam membentuk karakter siswa dan bangsa sehingga menjadi pilihan untuk menanamkan kesetaraan dari Pancasila dan demokrasi.
Sekolah harus mengajarkan dan dikelola dengan merangkul keberagaman (inklusif) sehingga siswa menyikapi perbedaan dengan penuh kecintaan.
Pendidikan Keberagaman
Admin
Mei 08, 2018
0
Komentar
Related Article
0 Komentar