Kasus Infeksi Virus Corona di Afrika Tembus 2 Juta Orang

Kasus infeksi virus corona (Covid-19) di benua Afrika sudah mencapai 2 juta pasien.

Menurut catatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Wabah di Afrika pada Kamis (19/11), jumlah kematian akibat Covid-19 di 54 negara di benua Afrika mencapai lebih dari 48 ribu orang.

Penggali kubur tengah mempersiapkan makam bagi korban virus corona di Tempat Pemakaman Umum Olifantsveil, di pinggiran Johannesburg, Afrika Selatan. (AP/Jerome Delay)

Seperti dilansir Associated Press, lembaga itu khawatir dengan ancaman gelombang kedua Covid-19 di Afrika, sebab sebagian besar negara memutuskan melonggarkan pembatasan demi mendongkrak kegiatan perekonomian.

Mereka resah gelombang kedua Covid-19 bisa terjadi jika masyarakat mulai mengabaikan protokol kesehatan, seperti enggan mengenakan masker ketika berkegiatan.

"Kami belum bisa memperkirakan kapan gelombang kedua itu terjadi," kata Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Wabah di Afrika, John Nkengasong .

Selain itu, negara-negara di Afrika juga khawatir mereka tidak bisa mendapatkan vaksin virus corona karena tidak bisa bersaing dengan negara-negara yang berkantong tebal yang sudah lebih dulu memesan vaksin.

Jumlah kasus Covid-19 di beberapa negara di Afrika bahkan sudah mencapai ratusan ribu. Contohnya di Afrika Selatan yang sampai saat ini mencatatkan ada lebih dari 750 ribu pasien Covid-19.

Sedangkan Maroko mencatatkan 300 ribu kasus infeksi Covid-19.

Kasus infeksi Covid-19 di Mesir dan Ethiopia masing-masing tercatat mencapai 110 ribu dan 100 ribu orang.

Jumlah tes virus corona yuang dilakukan di Afrika sampai saat ini mencapai hampir 20 juta orang. Akan tetapi, karena kekurangan alat tes maka jumlah pasti pengidap Covid-19 di Afrika tidak diketahui secara rinci.

Di Kenya juga terjadi lonjaka kasus infeksi. Selain itu, tercatat ada empat dokter yang meninggal akibat Covid-19 pada akhir pekan lalu.

Kondisi itu membuat serikat tenaga medis setempat mengancam akan menggelar mogok kerja nasional pada Desember mendatang jika tidak ada perubahan kebijakan penanganan Covid-19, dan penambahan alat pelindung diri bagi tenaga medis. source

0 Komentar

close