Pasukan Rusia Diklaim Berontak, Tembak Pesawat Sendiri di Ukraina

Sejumlah tentara Rusia yang mengalami demoralisasi di Ukraina dikabarkan menolak patuh pada perintah Kremlin dan dengan sengaja merusak peralatan mereka. Sejumlah tentara Rusia itu juga dikatakan tak sengaja menembaki pesawat mereka.

Ilustrasi pasukan tentara wanita  

Kepala Badan Mata-Mata Elektronik InggrisGCHQ, Jeremy Fleming, mengatakan informasi tersebut dalam pidatonya di Canberra, Kamis (31/3).

"Kami melihat pasukan Rusia, kekurangan senjata dan moral, menolak menjalankan perintah, men-sabotase peralatan mereka, dan bahkan secara tak sengaja menembak jatuh pesawat mereka," ujar Fleming, sebagaimana dilansir Associated Press.

Fleming juga menyampaikan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin 'salah menilai' invasi yang kini terjadi.

"Jelas dia [Putin] salah menilai penolakan dari warga Ukraina. Dia meremehkan kekuatan kebangkitan koalisi atas aksinya. Dia menggampangkan konsekuensi ekonomi dari sanksi ke rezimnya, dan dia memandang tinggi kemampuan militernya untuk mengamankan kemenangan dengan cepat," kata Fleming.

Fleming menilai, meski penasihat Putin dipercaya 'sangat takut' untuk mengatakan kebenaran kepada pemimpin Rusia ini, dampak dari salah nilai yang terjadi terlihat jelas bagi Kremlin.

Tak hanya itu, Fleming mewanti-wanti kemungkinan Rusia memburu target siber dan menempatkan tentara bayaran ke Ukraina.

Ia juga memuji 'operasi informasi' yang dilakukan Presiden Volodymyr Zelensky. Operasi itu disebut efektif untuk mengalahkan disinformasi dari Rusia terkait perang di Ukraina.

Fleming juga mengatakan bahwa Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris telah melihat "niat berkelanjutan dari Rusia untuk mengganggu sistem pemerintahan dan militer Ukraina."

Ia menuturkan lembaganya telah melihat indikator yang menunjukkan aktor siber Rusia berupaya mencari target di negara-negara yang menentang tindakan Kremlin.

Dia juga mengatakan "jelas" bahwa Rusia menggunakan tentara bayaran dan pejuang asing untuk mendukung pasukannya - termasuk kelompok Wagner.

"Kelompok itu bekerja sebagai cabang bayangan dari militer Rusia, memberikan penyangkalan yang tidak masuk akal untuk operasi yang lebih berisiko," kata Fleming.

Ia menambahkan bahwa pasukan Wagner sekarang siap mengirim sejumlah besar personel ke Ukraina untuk berperang membantu Rusia.

"Mereka sedang mempertimbangkan untuk memindahkan pasukan dari konflik lain dan merekrut pejuang baru untuk meningkatkan jumlah," katanya. source

0 Komentar

close