Sedang Keasyikan Mesum di Penginapan, Tiga Pasangan Mesum Ini Diciduk Polisi

Tiga pasangan mesum terjaring razia polisi di sebuah penginapan di Jalan Benteng Pancasila (Benpas), Kota Mojokerto, Jumat (10/6) sore. Satu pasang di antaranya diketahui merupakan seorang pekerja seks komersil (PSK) yang sedang melayani pria hidung belang. Pelaku mengaku open BO (booking order) dengan tarif Rp 350 ribu untuk sekali main.

Razia penertiban tindak asusila tersebut dilakukan Satsabhara Polres Mojokerto Kota. Petugas menyisir sejumlah rumah kos dan hotel yang kerap disalahgunakan jadi tempat mesum.

Sekitar pukul 15.00, polisi memeriksa homestay Mojokerto Guesthouse di Jalan Benpas. Di penginapan tersebut, tiga pasangan terindikasi bukan suami istri kedapatan sedang ngamar. ”Mereka sedang berbuat mesum,” jelas Kasi Humas Polres Mojokerto Kota Iptu MK Umam.

Umam menjelaskan, saat diinterogasi di lokasi, ketiga pasangan tidak ada yang terikat pernikahan. Dua pasang hanya memiliki hubungan kekasih, sedangkan satunya diduga tengah melakukan kegiatan prostitusi. Mereka langsung kita bawa ke mako untuk pemeriksaan.

Dalam penggerebakan itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Antara lain kondom bekas pakai serta tisu magic. ”Alat-alat itu yang diduga digunakan untuk berhubungan badan,” kata Umam.

Petugas juga menyita HP milik pasangan yang terjaring razia. Setelah pemeriksaan dan pendataan. Mereka diminta untuk membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.

Penginapan itu diduga kerap menjadi tempat asusila. Selain pasangan kekasih yang ingin mesum, di sana juga menjadi lokasi tindak prostitusi. Seperti FB, 25, seorang perempuan PSK dan MW, 30, seorang pria hidung belang asal Prambon, Sidoarjo.

FB menceritakan, dia melayani pelanggannya setelah dipesan lewat open BO. ”Awalnya dari aplikasi,” kata perempuan yang tinggal di Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan tersebut.

Untuk sekali layanan hubungan badan, FB memator tarif Rp 350 ribu. Harga itu bisa nego sesuai dengan kesepakatan. FB mengaku sudah dua kali dipesan MW. Sebelumnya, aksinya juga dilakukan di penginapan tersebut. ”Kalau mau nambah, ya tarifnya dobel,” tutur perempuan asli Lampung itu. source

0 Komentar

close