Komunikasi Bjorka dan Penjual Es Madiun Terungkap

Hacker Bjorka bilang polisi salah tangkap terkait penjual es di Madiun. Namun kini cara komunikasi keduanya terungkap.

Ada sejumlah perkembangan baru terkait kasus hacker Bjorka dan pemuda bernama Muhammad Agung Hidayatulloh alias MAH (21) sepanjang Minggu (18/9). Inilah rangkumannya dihimpun detikINET, Senin (19/9/2022).

1. Pengakuan awal penjual es Madiun

Muhammad Agung Hidayatullah alias MAH, warga Desa Banjarsari Kulo, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, blak-blakan usai diamankan pihak kepolisian pada Rabu (14/9) pukul 18.30 WIB. Dia mengaku membantu hacker Bjorka.

MAH mengaku telah menjual channel Telegram pribadinya ke admin Bjorka. Channel yang dijual bernama @Bjorkanism seharga USD 100 dalam bentuk Bitcoin.

MAH mengungkap alasan kenapa dirinya menjual channel Telegram @Bjorkanism kepada Bjorka. Tidak lain karena ekonomi, dia ingin membantu orang tuanya yang terhimpit masalah ekonomi.

Agung bercerita, polisi menyita ponsel miliknya yang baru dibeli dengan uang hasil penjualan ponsel lama. Polisi juga menunjukkan ponselnya yang lama sebagai barang bukti.

MAH meminta maaf atas perbuatannya telah menjual channel Telegram ke admin Bjorka. MAH mengaku, awalnya hanya iseng bermain media sosial.

2. Cara komunikasi antara Bjorka dan MAH

Akhirnya MAH mengungkap bagaimana cara dia berkomunikasi dengan hacker Bjorka selama ini. Kepada detikJatim, MAH menceritakan, sebelum mengenal hacker Bjorka, ia lebih dahulu menggunakan aplikasi percakapan Telegram sejak 2017.

Pemuda Madiun ini mengaku sudah menggunakan telegram sejak tahun 2017. Saat nama hacker Bjorka mulai mencuat, ia kemudian masuk ke grup Bjorka yang linknya ada di web breached.to.

Dia lalu iseng membuat channel @bjorkanism sejak 8 September 2022, memposting konten untuk pertama kali pada 10 September 2022 dan memperoleh 60 ribu pengikut. Lalu Bjorka bertanya di grup dan mencari pemilik @bjorkanism.

"Kemudian saya DM, ngobrol jika channel saya mau dibeli seharga US 100 dolar namun dalam bentuk bitcoin," tuturnya.

Tawaran pembelian channel telegram pribadinya oleh Bjorka, membuat senang MAH dan langsung disepakati. Karena, baik MAH dan keluarganya tengah butuh uang untuk kebutuhan sehari-hari. Namun kini MAH berurusan dengan hukum.

3. Smartphone yang dipakai untuk bantu Bjorka

MAH mengatakan untuk membantu Bjorka dirinya cukup memakai smartphone saja tanpa komputer. Dia memakai Redmi Note 10 Pro.

Redmi Note 10 Pro dirilis pada 2021 sebagai ponsel kelas menengah dengan layar AMOLED dan kamera 108 MP. Layarnya 6,67 inch, refresh rate 120Hz dan resolusi FHD+. Ada chipset Snapdragon 732G, baterai 5.020 mAh, dan empat kamera belakang.

Redmi Note 10 Pro dibanderol Rp 3,599 juta sampai Rp 3,999 juta. Namun sebelum MAH diamankan polisi, seorang pria misterius yang diduga aparat menyamar, membeli ponsel itu Rp 5 juta dengan pemaksaan. Berarti ponsel MAH dibeli lebih mahal dari harga aslinya.

Setelah menjual Redmi Note 10 Pro miliknya dengan harga Rp 5 juta, MAH menggunakan uang tersebut untuk membeli HP baru yaitu Realme 9 Pro+ seharga Rp 4.999.000. Malam harinya, MAH diamankan polisi di Polsek Dagangan.

4. Bjorka dilawan Dark Tracer dan Voltcyber

Hacker Bjorka kini mendapatkan perlawanan dari sesama hacker. Bjorka mengungkapkan sendiri siapa pihak yang mengejarnya. Bjorka bersuara di platform Telegram dan membawa-bawa nama Dark Tracer yang turut memburu sosok hacker Bjorka ini.

Di situsnya, Dark Tracer menyebut bahwa mereka mengawasi dan melacak aktivitas jahat di Darkweb dan juga Deepweb. Dark Tracer melacak Bjorka sampai ke MAH, pemuda Madiun. Bjorka mengejeknya karena salah tangkap. Namun belakangan MAH mengaku memang membantu Bjorka.

Selain itu ada Voltcyber yang memberi ancaman untuk Bjorka. Voltcyber mengklaim mengetahui siapa saja kaki tangan Bjorka. Ia mengatakan bahwa masyarakat Indonesia keliru karena menjadikan Bjorka layaknya 'pahlawan'.

Voltcyber punya informasi yang berbeda dengan Dark Tracer. Voltcyber menyebut nama MSF dari Cirebon yang disebutnya juga terkait Bjorka. Bjorka disebutnya menghabiskan semua bitcoin untuk membeli data di deepweb.

"Ini menandakan sebuah awal ketakutan akan kebenaran yang akan terbongkar. Dengan terkuaknya salah satu tim mereka yang ikut andil menyebarkan data penduduk, maka saya dianggap sebagai ancaman bahaya bagi mereka. Dan untuk netizen Indonesia, think smart more than your smartphone," tutupnya. source

0 Komentar

close