Kapolri: Pelaku Bom di Makassar Bagian dari Kelompok JAD yang Pernah Ngebom di Jolo Filipina

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut pelaku bom bunuh diri di depan Katedral Makassar, Minggu (28/3) terkait dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Baca Juga: Ledakan Diduga Bom Terjadi di Gereja Katedral Makassar

Kapolri Jenderal Listyo Sigit datang ke lokasi ledakan bom di Katedral Makassar. Foto: Dok. Istimewa

"Pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina," ungkap Sigit saat meninjau lokasi kejadian bersama Panglima TNI Hadi Tjahjanto.

Baca Juga: Video Viral Seorang Anak 14 Tahun Tewas saat Berhentikan Truk hingga Terlindas, Mau Buat Konten?

Kapolri menyebut pelaku bom bunuh diri yang tewas sebanyak dua orang terdiri dari satu laki-laki dan satu perempuan.

"Pelaku yang meninggal dunia ada 2 orang laki-laki dan perempuan," katanya.

Listyo Sigit meminta masyarakat agar tenang dan tidak panik pascateror bom bunuh diri. Masyarakat, menurutnya, diminta tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa.

Baca Juga: Video Viral Detik-detik Bom Meledak di Gereja Katedral Makassar

"Kami TNI-Polri akan memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat," katanya.

Kapolri dalam kesempatan itu juga menyampaikan terima kasih atas keberanian seorang satpam Gereja yang menahan pelaku agar tak masuk ke dalam gereja.

"Kami merasa prihatin sekarang sedang dirawat di rumah sakit polri karena lukanya dan semoga lekas sembuh," tandasnya.

Baca Juga: Diduga Terlibat Jaringan Sabu, Polda Sumut Buru Anggota DPRK Bireuen Usman Sulaiman

Dalam kesempatan itu, Kapolri dan Panglima menyempatkan diri menengok korban ledakan bom di RS Polri Makassar. Kapolri menyampaikan bahwa ada dua orang yang sudah selesai menjalani operasi.

"Kondisi korban sudah sadar dan bisa diajak bicara," tutupnya.

Sebelumnya, nama JAD memang dicurigai lantaran dalam beberapa pekan terakhir kepolisian aktif menangkap anggota kelompok itu di Makassar dan kota lain. Dalam penangkapan di Makassar sejumlah anggota JAD ditembak polisi karena melawan.

Baca Juga: Ditemukan Cacing Pita Sepanjang 18 Meter dalam Perut Pria Ini

Sementara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar mengatakan ada kemiripan secara pola pikir antara pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dengan tiga bom di Surabaya pada 2018. source

0 Komentar

close