Kena Karma? SBY Pernah Buat KLB Ganti Paksa Anas dan Bangun Dinasti di Demokrat

Sebagian pihak menilai apa yang terjadi di Partai Demokrat dan menjadi ujian bqgi Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah hal biasa yang pernah dialami partai lain.

Baca Juga: Guru Ngaji di Banda Aceh Tewas Ditusuk Pakai Sangkur, Begini Kronologinya

Diketahui, SBY juga pernah melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) dan menggantikan Anas Urbaningrum. Rupanya sebagian kader tidak simpatik dengan aksi SBY tersebut.

mantan kader Partai Demokrat Sri Mulyono, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sehharusnya bisa mengambil pelajara dari peristiwa KLB Partai Demokrat di Sumatera Utara tersebut.

Baca Juga: Polisi Tangkap Tujuh Pengedar Narkoba di Langsa dan Aceh Timur

Salah satunya terkait upaya SBY membangun dinasti di dalam tubuh Partai Demokrat.

“Ini pelajaran besar untuk Pak SBY dan kawan-kawan. Jangan dinasti. Jangan lagi semena-mena, arogan mengambilalih kepemimpinan Anas Urbaningrum dengan cara-cara yang sangat brutal,” kata mantan kader Partai Demokrat Sri Mulyono talkshow MNC Trijaya, Sabtu 6 Maret 2021.

Sri yang kini merupakan anggota Presidium Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) menilai KLB di Sumut terjadi karena dia melihat SBY terlalu menomorsatukan kepentingan klan Cikeas. 

Sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang bisa dengan cepat menjadi ketua umum disinggungnya.

“Mengapa ada KLB karena Pak SBY terlalu dinasti, terlalu mementingkan keluarga. Di medsos beredar bagaimana orang yang belum pernah mendaki ada di puncak. Seandainya ini beliau ini pendaki yang dari bawah bersusah payah bersama kader sampai di puncak itu hal wajar. Tiba-tiba di punca ini kan lucu,” tuturnya.

Baca Juga: Video Viral Mesum Pasangan SD dan SMP Memprihatinkan

Dia enggan mengomentari terpilihnya Moeldoko sebagai ketua umum dalam KLB. Namun dia mengapresiasi pelaksanaan KLB untuk menghilangkan politik dinasti di internal Partai Demokrat

“Pokoknya saya mengapresiasi teman-teman yang KLB dengan syarat motivasinya adalah tidak ada lagi dinasti di dalam Demokrat. Demokrat dikembalikan ke Demokrasi yang sesungguhnya. Meritokrasi terbuka. Inilah motivasinya yang saya dukung. Kalau KLBnya terserah mereka,” tegasnya. source

0 Komentar

close