Ustad Gondrong Ini Ternyata tidak Bisa Gandakan Uang, Profesinya Sebagai Tukang Pijit

Polisi menduga ustad gadungan Herman tidak memiliki kemampuan menggandakan uang seperti yang viral di media sosial. Pelaku selama ini dikenal berprofesi sebagai tukang pijat. Dia juga kerap mengaku-ngaku bisa menyembuhkan penyakit secara spiritual.

Baca Juga: Tak Disetujui Menikah, Seorang Anak Penggal Kepala Ayah hingga Putus

“Selama 20 tahun ini memang pekerjaannya adalah pertama tukang pijat, menjual barang antik, kemudian juga mencoba melakukan pengobatan-pengobatan ke orang-orang, termasuk juga memberikan terapi atau jampi-jampi, jimat, pelet dan seterusnya yang sifatnya mistik,” kata Kapolres Metro Bekasi Kabupaten, Kombes Pol Hendra Gunawan kepada wartawan, Selasa (23/3).

Baca Juga: Diduga Bunuh Diri, Seorang Pria Loncat dari Lantai 23 Apartemen, Bagian Tubuh Terpisah

Hendra menuturkan, selama 20 tahun terakhir pelaku diketahui kerap berpindah-pindah tempat tinggal. Mengingat, keberadaan Herman kerap membuat resah lingkungannya, hingga tak sedikit terjadinya penolakan.

“Sudah 20 tahun tapi pindah-pindah. Nah setiap kepindahan itu tempat sebelumnya itu membuat keresahan oleh masyarakat. Masyarakat paham lingkungan sekitarnya dia bohong, nipu, dan sebagainya,” jelasnya.

Baca Juga: Sat Reskrim Polresta Banda Aceh Ringkus Pencuri Motor Lintas Kabupaten 

Sebelumnya, viral seorang pria yang dipanggil ustad melakulan penggandaan uang di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Dalam video yang beredar, pelaku berpenampakan kulit sawo matang, dengan rambut gondrong. Saat beraksi dia memakai peci warna hitam dengan logo kujang.

Dia terlihat memakai kaos panjang berwarna abu-abu. Di juga memakai kalung dengan liontin mirip batu akik, serta jam tangan di lengan sebelah kiri. Aksi penggandaan uang ini dilakukan di depan rumah pelaku, disaksikan oleh beberapa orang dewasa.

Baca Juga: Penyebar Hoaks Jaksa Kasus HRS Terima Suap Ditangkap di Takalar Sulsel

Mulanya pelaku mengeluarkan segumpal kain warna hitam dari kotak kecil warna silver. Lalu dibungkus oleh 2 kertas putih. Selanjutnya benda itu dimasukan ke dalam kotak hitam, dan ditutup.

Pelaku kemudian mengambil kotak berwarna coklat. Saat dibuka berisi benda mirip jenglot. Kotak itu diletakan di atas kotak hitam berisi kertas putih. Setelah itu, pelaku memulai ritualnya.

Baca Juga: Arogansi Petugas hingga Injak Dagangan, Ratusan Pedagang dan Nelayan Demo di TPI Lampulo

Tak lama dari itu, pelaku membuka kotak hitam tersebut, hasilnya sudah dipenuhi dengan uang pecahan Rp 100 ribu. Pelaku mengeluarkan uang itu dan disebar di lantai. Setelah uang yang dikeluarkan cukup banyak, warga yang menyaksikan membungkus uang itu ke dalam plastik hitam besar. source

0 Komentar

close