Takut Dicegat di Jalan, Pemudik Memilih Pakai Perahu

Para pemudik yang belum mengurungkan niatnya untuk mudik masih memilih cara lain agar bisa sampai ke kampung halaman, menghindari penyekatan petugas.

Baca Juga: KKB Bakar Gedung Sekolah dan Puskesmas di Ilaga Papua

Ilustrasi

Diketahui, alih alih menghindari petugas penyekatan, ada pemudik yang memilih menggunakan kendaraan pribadi seperti motor yang memilih menggunakan jasa rakit penyeberangan sungai.

Baca Juga: Tampang Nani Apriliani, Pengirim Sate Racun Sianida yang Menewaskan Bocah 10 Tahun

Dilansir dari harapanrakyat.com, jalur air Sungai Citanduy di wilayah perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah, tepatnya di wilayah Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis, menjadi salah satu perlintasan mudik yang kini banyak warga pemudik gunakan.

Baca Juga: Viral Sepasang Kekasih 'Indehoi' di Kuburan saat Puasa, Diciduk pas Tak Pakai Celana

"Jadi, dengan menggunakan perahu karet atau rakit, saat ini menjadi salah satu alternatif para pemudik, dibanding melintasi jembatan Manganti," ujar Maman Suparman, Kasi Pelayanan Desa Sidaharja Kecamatan Lakbok, Kabupaten Cianjur.

Menurut Maman Suparman tidak sedikit pemudik yang menggunakan rakit di jalur penyebarangan Sungai Citanduy untuk menuju kampung halamannya. Dari pantauannya, ada lima titik jalur perlintasan yang menggunakan getek atau perahu kecil.

Baca Juga: Viral Pengurus Masjid Bentak dan Larang Laki-laki Ini Shalat Pakai Masker

“Sebenarnya cara tersebut bukan hanya terjadi saat mudik sekarang ini. Akan tetapi tahun-tahun sebelumnya juga jalur air sering digunakan para pemudik untuk mencapai tujuan,” ucapnya.

Dia juga mengungkapkan, alasan warga memilih mudik lewat jalur sungai supaya lebih cepat sampai ke tujuan. Dia juga mengemukakan, mereka yang mudik tak hanya berasal dari wilayahnya, tetapi juga warga Tarisi, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jateng.

Baca Juga: TNI AL Tolak Bantuan 1,2 M untuk Beli Kapal Selam, Ini Alasannya

“Apalagi saat ini pasti makin ramai. Karena banyak yang menghindari penyekatan atau operasi,” tuturnya.

Sehingga, sampai saat ini, kata Maman, jalur perlintasan antar kabupaten dan provinsi Jabar-Jateng tersebut, kian ramai para pemudik gunakan.

Baca Juga: KKB Papua Tantang dan Siap Ladeni Pasukan Setan TNI di Hutan Nduga Papua

“Bahkan untuk jam operasinya mudik lewat sungai kini bertambah menjadi 24 jam. Jadi, bagi para pemudik tidak merasa bingung saat jam berapapun mereka mau melintas,” pungkasnya. source

0 Komentar

close